Dalam masa pandemi ini banyak hal yang bisa terjadi, baik itu hal yang positif maupun hal yang negatif sekalipun. Seni rupa merupakan hal yang multitafsir bagi manusia itu sendiri, dalam pengertian dan arti bagi setiap individu pun pasti berbeda-beda sesuai dengan pemahamannya masing-masing terlebih lagi dalam masa pandemi ini seni rupa seolah di “pause” dari peradaban manusia. Namun seiring berjalannya waktu seni rupa kembali lagi hidup dalam perjalanan manusia.

Karya ini menekankan bahwa secara umum pandangan manusia terhadap sesuatu hal hanya dari sisi  yang sangat mencolok menurutnya, baik itu hal yang positif maupun hal yang negatif. Padahal dalam fakta kehidupan manusia seharusnya bisa lebih melihat lebih jauh apa yang terjadi dalam kehidupannya, dalam arti khusus tidak secara langsung membuat sebuah kesimpulan yang pada faktanya tdiak terjadi dan hanya kesimpulan atau argumennya sendiri yang dibuat-buat. Harapannya pada masa pandemi ini manusia bisa lebih peka lagi akan sekitar dan apa yang terjadi diruang lingkupnya dalam kehidupan dan tidak langsungnya mebuat kesimpulan sebuah hal dengan cepat tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Karya ZOOM pada dasarnya menekankan inti dasar dari manusia itu sendiri yang terkadang abstrak dalam kehidupannya, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan bersosial. Kemudian Karya ZOOM mengupas lebih jauh inti dari apa itu figure manusia dalam kehidupan ini, pemikiran ini berdasarkan dari pengelihatan sehari-hari aktivitas manusia itu sendiri yang semakin sini semakin tidak bernilai. Mungkin ketidak bernilaian ini buah hasil dari paradigma pemikiran manusia itu sendiri yang muncul dari alam bawah sadarnya yang kemudian manusia itu sendiri tidak memikirkan nilai-nilai apa saja yang ada dalam figure manusia.

Karya ZOOM dibuat dengan meng-abstraksi sebuah bentuk figure manusia maupun objek benda yang saya temukan dan memiliki sebuah cerita maupun makna yang terkandung didalamnya. Pada karya kali ini yang bertajuk evergreen, saya mencoba mengajak berpikir sejenak mengenai dampak yang dialami oleh bumi ketika mayoritas manusia tidak memakai kendaraan berpolusi dan juga mengurangi polusi-polusi lainya yang mengakibatkan kerusakan alam. Kejadian ini bisa dirasakan dengan cerahnya cuaca setiap harinya yang cenderung tidak terlihat secara kasat mata kabut polusi, evergreen mencoba menyampaikan sebuah perasaan yan timbul dari dampak yang dialami saat ini. Bahwa segala sesuatu pasti selalu ada dampak baik dari kejadian buruk yang terjadi.

Karya ZOOM pertama kali dibuat pada saat pandemi muncul, perasaan yang timbul kala itu membuat sebuah gerakan dalam diri yang kemudian bisa menghasilkan karya ZOOM, yang dimana karya ini dibuatatas dasar perasaan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari yang dialami-pun memiliki sebuah cerita dan pengalaman tersendiri, baik itu muncul dari figur seseorang maupun objek benda yang ditemui setiap harinya.